Sri Mulyani, Nasionalisme, Dan Tinju

Edisi: 12/39 / Tanggal : 2010-05-23 / Halaman : 100 / Rubrik : KL / Penulis : Muhammad Chatib Basri, ,


Pittsburgh, 25 September 2009. Saya catat hari itu dalam ingatan. Presiden Obama meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membagikan pengalaman Indonesia dalam menurunkan subsidi bahan bakar minyak, dalam forum amat penting G-20. Kita ingat pada 2005 dan 2008, Indonesia menaikkan harga BBM dan mengalokasikan subsidinya untuk rakyat miskin. Mungkin aneh bagi sebagian di antara kita, mengapa kebijakan yang di dalam negeri dicaci maki justru layak dijadikan contoh oleh negara anggota G-20.

Siang itu, Presiden SBY sudah bersiap memberikan paparannya. Sayangnya, waktu dalam sesi makan siang itu amat terbatas, padahal ada tiga topik yang dibahas, dan giliran SBY yang terakhir. Waktu habis dan Presiden pun tak jadi bicara. Tentu kami semua—Menteri Keuangan Sri Mulyani; juru bicara Presiden, Dino Patti Djalal; Mahendra Siregar; dan saya—amat kecewa.

Kami berusaha meminta keterangan dari delegasi Amerika Serikat, tapi jawabannya tak memuaskan. Mereka tentu tak berani menanyakan kepada Obama. Saya ingat Sri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…