Gado-gado Gamelan Warisan Sapto
Edisi: 22/39 / Tanggal : 2010-08-01 / Halaman : 90 / Rubrik : MS / Penulis : Pito Agustin Rudiana, ,
Komposisi In Pelog meng alun lembut. Lantunan gender, demung, dan gong yang ditabuh perlahan Kumpulan Pengrawit Heboh 10 asal California, Amerika Serikat, itu membuai ratusan penonton yang duduk takzim di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Jumat malam pekan lalu. Sekitar 25 menit mereka memainkan cycling dan phasing, peng ulangan melodi terus-menerus hingga menghasilkan kesan resonansi bertempo lambat, cepat, lalu melambat lagi.
In Pelog, komposisi karya Alex Dea yang menggunakan laras (tangga nada) pelog dalam instrumen gamelan sederhana, adalah salah satu suguhan dalam perhelatan Yogyakarta Gamelan Festival ke-15, pada 16-18 Juli lalu. Alex mengakhiri In Pelog, yang sangat sederhana dan tanpa variasi, dengan bu nyi satu dentuman lembut gong yang di tabuhnya.
Pertunjukan Alex dan Kumpulan Pengrawit Heboh malam itu merupakan penampilan yang ke-10 kalinya dalam festival tersebut. "Ini performance In Pelog yang terakhir," kata Alex, yang mengenakan blangkon dan kaus oblong hitam bertulisan "KPH10".
Boleh dibilang, Alex dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…