Kristus Hitam dari Asmat

Edisi: 50/39 / Tanggal : 2011-02-13 / Halaman : 53 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan , ,


TUBUH Yesus itu hitam. Telanjang, tanpa secarik kain yang biasa menutupi pinggangnya. Kedua tangannya tergantung ke bawah, tidak membentang dan dipaku seperti penggambaran umumnya, tapi kedua tangannya berlubang. Sosok patung kayu itu tak proporsional, tapi menggambarkan dengan jelas tubuh yang kurus. Kepalanya, yang lebih besar dari batang tubuhnya, menengok ke kanan. Mahkota durinya tak melekat di kepala, tapi melayang beberapa sentimeter di atasnya.

Patung itu melekat di sebuah salib besar dari kayu bulat. Di ujung kanan salib itu tergantung sebuah kantong dari anyaman daun sagu dan di ujung kanannya terjuntai sebuah ikat kepala. Sebatang tombak melintang di sana dengan matanya berada di bawah kaki patung. Semua unsur ini adalah bagian penting dari budaya Asmat. Kantong itu, misalkan, menunjukkan status seseorang di masyarakat, bukan sekadar wadah.

Salib unik ini hanya satu-satunya di Indonesia. Dia kini menjadi bagian permanen dari Gereja Asmat di Sawaerma, Agats, Provinsi Papua Barat. Arsitektur bangunan besar dari kayu dan atap daun sagu itu juga menyatu dengan rumah-rumah kayu Asmat yang berdiri di perkampungan tepi Sungai Pomatsj yang besar.

Bangunan itu menggabungkan unsur-unsur gereja dan budaya Asmat. Di situ ada altar kecil dengan sebuah Injil di tengah ruangan. Di salah satu sisi ruang berderet beberapa tiang utama yang menggapai langit-langit. Tiang itu dari kayu bakau bulat dengan ukiran berbentuk manusia di bagian atasnya. Manusia itu memeluk sebuah lengkungan mirip sayap dengan lekukan-lekukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…