Perseteruan Setajam Silet

Edisi: 05/40 / Tanggal : 2011-04-10 / Halaman : 52 / Rubrik : MD / Penulis : Harun Mahbub , ,


MULANYA adalah seorang paranormal yang diwawancarai dalam acara infotainmen Silet di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Menurut sang narasumber, bencana Yogyakarta, yang sedang dihembalang letusan Gunung Merapi ketika itu, tidak akan selesai begitu saja. Akan ada bencana lebih besar, demikian ramalannya. Warga Yogyakarta, yang tengah dirundung duka akibat bencana, semakin resah dan terusik oleh program yang ditayangkan pada 7 November 2010 itu. Silet pun dikecam, kontroversi meluas, sampai tayangan infotainmen di RCTI itu pun dihentikan sementara.

Ramalan, alhamdulillah, tak terbukti. Dampak letusan Merapi sudah mereda. Silet pun sudah kembali tayang. Tapi masalah yang berkelindan masih berlanjut hingga kini, berkaitan dengan proses hukum kasus Silet yang sudah diputuskan dua pekan lalu.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berkeberatan atas putusan pengadilan dan kepolisian yang memenangkan stasiun televisi penayang Silet. "Kami maju terus, ini soal khalayak dan kredibilitas Komisi," kata Ezki Tri Rezeki Widianti, salah satu komisioner. Komisi pun menempuh upaya hukum selanjutnya setelah informasi resmi putusan hukum diterima Senin pekan lalu.

Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memutuskan Silet tidak melanggar Undang-Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia. "Pemberian sanksi berlebihan dan tidak berdasarkan hukum," kata ketua majelis Bambang Heriyanto dalam sidang Rabu dua pekan lalu.

Sebelumnya, KPI menjatuhkan sanksi administratif berupa putusan penghentian sementara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…