Harijadi & Mural Batavia

Edisi: 05/40 / Tanggal : 2011-04-10 / Halaman : 60 / Rubrik : IMZ / Penulis : Nunuy Nurhayati, Dwidjo U. Maksum ,

"PEDANG Pangeran Jayakarta hilang, pedang keadilan raib.... Kamu yang mencurinya, ya? Hayo, mengaku." Tiga serdadu bersenjata laras panjang yang diperankan anggota Teater Koma itu tiba-tiba berlarian dari belakang kursi penonton. Teriakan dan derap langkah kaki mereka mengagetkan penonton, yang tengah asyik menikmati pertunjukan animasi pada layar lebar.

Inilah salah satu kejutan yang didapat penonton saat menyaksikan tontonan interaktif berjudul Mystery of Batavia. Tontonan campuran animasi dengan teater ini dapat disaksikan oleh masyarakat luas setiap hari Sabtu dan Minggu mulai 13 Maret hingga 15 Mei 2011 di Museum Sejarah Jakarta di jantung Kota Tua.

Mystery of Batavia digelar British Council, yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta, untuk memancing para pengunjung menonton lukisan terpendam yang lama terabaikan: lukisan mural pada permukaan dinding seluas 200 meter persegi.

Lukisan itu terletak di ruang etnografi. Lukisan tersebut merupakan karya perupa Harijadi Sumadidjaja (almarhum). Dalam pertunjukan Teater Koma itu, para tamu saat acara pembukaan diperlakukan seolah-olah sebagai tamu undangan pesta meriah seorang pejabat menengah Batavia bernama Ruud van Breukelen. Satu per satu tamu undangan dipersilakan masuk ke ruang pesta, yang sejatinya ruang etnografi Museum Sejarah Jakarta.

Di situlah mereka dapat menikmati lukisan dinding Harijadi Sumadidjaja. "Sejak pertama diciptakan, mural ini disebut-sebut para sejarawan sebagai lukisan dinding terbesar di Jakarta, tapi tersembunyi dari mata publik," ujar Yudhi Soerjoatmodjo, Manajer Program British Council.

Mural tersebut menggambarkan situasi Batavia pada kurun 1880-1920. Harijadi Sumadidjaja, yang dikenal di kalangan perupa dengan nama Harijadi S., membuatnya pada 1974. Waktu itu dia dan sahabatnya, S. Sudjojono, menerima tugas dari Ali Sadikin, saat itu Gubernur Jakarta, membuat lukisan sejarah di satu ruang Museum Sejarah Jakarta. S. Sudjojono ditugasi membuat lukisan penyerbuan Batavia oleh Sultan Agung, sedangkan Harijadi melukis situasi Batavia. Pemerintah Provinsi Jakarta…

Keywords: -

---

Foto Terkait