Warsono Takut Pulang

Edisi: 08/40 / Tanggal : 2011-05-01 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Tomi Aryanto, Bunga Manggiasih, Alwan Ridha


Kusriyanto tak menduga barisan tentara akan menyerbu. Pagi Sabtu Legi 16 April itu, ia bersama 30-an warga dari Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan tengah berziarah. Mereka mendatangi makam lima anak korban ledakan mortir 14 tahun silam. Warga setempat lekat mengingat hari nahas, juga pada Sabtu Legi, ketika anak-anak bermain mortir yang mereka temukan di area latihan tentara Angkatan Darat. Mortir meledak dan menghancurkan sebuah rumah. "Dua dari lima korban adalah adik saya," kata Kusriyanto. Pada Sabtu siang dua pekan lalu, kenangan akan tragedi itu bertambah pahit. Tentara menembaki penduduk dengan peluru karet, juga -memukuli mereka dengan popor senjata.

Peluru karet menancap di pantat kanan Kusriyanto. Pekan lalu, peluru itu sudah bisa dikeluarkan. Pria 29 tahun ini masih beruntung, lukanya tak separah yang dialami empat rekannya, yang sampai akhir pekan lalu masih tergolek di Rumah Sakit Daerah Kebumen, Jawa Tengah. Satu di antaranya Surip Supangat, 38 tahun, Kepala Desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesantren. Yang paling parah Mustofa, 65 tahun. Memar terlihat di sekujur tubuhnya. Ia ditendangi dan disodok popor senjata serdadu.

Lokasi latihan tentara memang tumpang-tindih dengan area aktivitas warga. Selain lahan pertanian produktif, di kawasan yang membentang sepanjang 22,5 kilometer dari Sungai Mawar sampai Sungai Luk Ulo itu terdapat pantai wisata. Kawasan ini menyumbangkan puluhan juta rupiah ke kas desa setiap hari raya seperti Lebaran dan tahun baru.

Kebun cabai, melon, dan pepaya berselang-seling di kanan-kiri berbagai fasilitas latihan tempur. Kolam lumpur yang terbuat dari beton semen untuk berlatih manuver tank dan panser pun kini ditanami padi oleh petani. Tak aneh bila peluru berbagai kaliber yang tercecer setelah latihan kerap ditemukan penduduk. Puluhan mortir aktif sebesar betis pria dewasa yang terkubur di pasir bahkan pernah terbentur cangkul yang diayunkan Imam, 42 tahun, ketika ia hendak menanam semangka pada akhir Mei 2009 di kawasan Pantai Bocor, Setro Jenar.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?