Kisah Utang Dua Masa
Edisi: 21/40 / Tanggal : 2011-07-31 / Halaman : 122 / Rubrik : EB / Penulis : Tim Ekbis, ,
Utang tak pernah lepas melilit PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (Grup Tuban Petro). Sejak dimiliki Grup Tirtamas, pada masa Orde Baru hingga masuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2002, dan akhirnya diambil alih pemerintah, produsen petrokimia ini masih menyisakan sejumlah tunggakan.
Hingga Juli 2011, utang perusahaan ini mencapai US$ 1,9 miliar (sekitar Rp 16,1 triliun). Sebagian besar utang kepada pemerintah Indonesia, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, dan PT Pertamina. Selasa pekan ini, Grup Tuban Petro akan menyelesaikan skema restrukturisasi utang dan membayar sebagian kewajibannya dengan dana dari Deutsche Bank (Jerman).
1995
Perusahaan didirikan dengan modal Rp 4,43 triliun.
1997
Pembangunan proyek pabrik aromatik dimulai.
1998
Konstruksi proyek pabrik aromatik dihentikan akibat utang US$ 400 juta dan krisis ekonomi Asia.
2001
Pertamina berpartisipasi menyelesaikan proyek dengan konsep product swapping. Dana US$ 400 juta dikucurkan dengan imbalan Pertamina mendapat saham 15 persen.
2002
Kepemilikan Trans Pacific Petrochemical direstrukturisasi oleh BPPN sebagai bagian penyelesaian utang dua bank milik…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…