Di Tengah ’seteru’ Dua Menteri

Edisi: 23/40 / Tanggal : 2011-08-14 / Halaman : 102 / Rubrik : EB / Penulis : Agoeng Wijaya, ,


It All Ends Now. Kalimat pada poster film Harry Potter and the Deathly Hallows—Part 2 itu seolah menjadi penanda berakhirnya kisruh film impor Hollywood di negeri ini. Sejak Jumat dua pekan lalu, sekuel terakhir film yang disadur dari novel karya J.K. Rowling itu mulai tayang di bioskop-bioskop domestik.

Inilah akhir "drama" boikot ekspor film selama lebih dari lima bulan oleh studio-studio besar anggota Motion Picture Association of America (MPAA).Sehari sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dengan sumringah mengumumkan masuknya film Harry Potter.

"Kalau tidak ada filmnya, bioskop memutar apa?" katanya kepada para wartawan di kantor Menteri Jero. Dia merujuk pada kondisi film nasional saat ini, yang belum mampu memenuhi kebutuhan 670 layar bioskop yang ada. Setiap tahun produksi film lokal tak lebih dari 100 judul. "Jadi harus ada jalan keluarnya agar film Hollywood masuk lagi."

Jalan keluar itu muncul lewat kebijakan tarif perpajakan baru bagi importasi film pada pertengahan bulan lalu. Kementerian Keuangan akhirnya menetapkan bea masuk impor film dengan tarif spesifik Rp…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…