Putus Mitra Petambak Udang

Edisi: 24/40 / Tanggal : 2011-08-21 / Halaman : 112 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Agoeng Wijaya, Nurochman Arrazie


Sejak subuh Juantho menunggu laut surut. Warga Kampung Bumi Dipasena Jaya, Kecamatan Rawajitu Timur, Lampung, itu masih saja duduk di pinggir tambak miliknya ketika Tempo berkunjung ke sana tengah hari Ahad pekan lalu. Pria 43 tahun itu siap memanen udang windu ukuran 30 ekor per kilogram. Ia sudah membayangkan, tak lama lagi, 150-an kilogram udang jumbo akan berubah menjadi duit.

Inilah panen pertama Juantho sejak kisruh antara petambak plasma dan perusahaan inti PT Aruna Wijaya Sakti—kelompok usaha CP Prima—memuncak pada awal Januari 2011. Kegiatan pertambakan morat-marit karena Aruna memutus aliran listrik tiba-tiba. Padahal keberadaan setrum itu penting bagi pemutar kincir untuk mengatur siklus air dan oksigen.

Dua bulan lalu, bapak dua anak itu nekat menebar lima ribu ekor benur (bibit udang). Ia berbudi daya secara tradisional, tanpa kincir. Tak dinyana, si bongkok tumbuh baik.

Masalah justru muncul ketika hendak panen. Air tambak tak bisa surut lantaran pompa penyedot tidak lagi berfungsi. Es pun tidak tersedia. Terik tengah hari membuat ribuan udang jumbo mengambang. Pukul dua siang, laut baru susut.

Ribuan petambak lain di Bumi Dipasena, Kabupaten Tulang Bawang, bernasib sama. Mereka hidup tanpa penerangan listrik dan air bersih. Area seluas 16 ribu hektare itu menampung 7.519 petani udang. Kondisi sedikit berubah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…