Dua Wajah Daendels
Edisi: 35/40 / Tanggal : 2011-11-06 / Halaman : 62 / Rubrik : IMZ / Penulis : Oktamandjaya Wiguna, ,
PETUALANG Charles Francois Tombe singgah di Jawa pada awal abad ke-19. Laporan perjalanan "Marco Polo-nya Prancis" ke benua timur jauh itu melukiskan keindahan kota-kota di Jawa. "Ada cerita soal eksotisme tarian ronggeng dan hidup orang Eropa yang bak raja di Hindia Belanda," kata Jean Rocher, penulis buku Perang Napoleon di Jawa 1811.
"Laporan perjalanan Tombe jadi bacaan populer di era kekaisaran Napoleon Bonaparte. Sang Kaisar, yang gila baca, yang memenuhi kereta kudanya dengan tumpukan buku, juga membaca tulisan Tombe.
Saat menaklukkan Belanda dan merebut semua wilayah koloninya, Napoleon sempat berpesan kepada Menteri Kelautan dan Wilayah Koloni Prancis Admiral Denis Decres, "Pertahankan Jawa, berapa pun harganya."
Napoleon lewat adiknya, Louis Bonaparte, Raja Belanda, mengirim orang kepercayaannya, Herman Willem ÂDaendels, jadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1808. Pria berkebangsaan Belanda itu adalah loyalis Napoleon yang jadi jenderal Legiun Batavia saat Revolusi Prancis.
Daendels, kata Rocher, jenderal yang disegani di Eropa, sehingga kedatangannya ke Jawa dianggap Inggris sebagai ancaman. "Jawa adalah mata air utama kelimpahan di Hindia Belanda," ujar Mayor William Thorn. Perwira yang ikut dalam pasukan invasi ke Jawa ini dalam memoarnya, The Conquest of Java, menceritakan semakin kuatnya Prancis di Asia mencemaskan negaranya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…