Akhir Penantian Panjang Di All England

Edisi: 03/41 / Tanggal : 2012-03-25 / Halaman : 86 / Rubrik : OR / Penulis : Reza Maulana, Angga Sukma Wijaya ,


Instruksi pelatih itu tak datang dari pinggir lapangan. Richard Mainaky, Koordinator Pelatih Ganda Campuran Pemusatan Latihan Nasional Bulu Tangkis Indonesia, tak sedang menemani pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, yang tengah berjibaku di National Indoor Arena, Birming­ham, Inggris, Ahad malam pekan lalu. Ia justru sedang berada di rumah orang tuanya di Bintaro, Banten.

Di depan televisi, pelatih dengan pengalaman 16 tahun melatih itu tak bisa menutup kegelisahannya. Ia begitu tegang menyaksikan Tontowi dan Liliyana berlaga melawan Thomas Laybourn dan Kamilla Rytter Juhl dari Denmark di partai puncak nomor ganda campuran All England. Ini partai prestisius. Sudah 33 tahun Indonesia tak pernah memenangi ganda campuran. Pasangan itu juga merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa, setelah Taufik Hidayat dan kawan-kawan lebih dulu keok.

Richard, 47 tahun, pun segera mengeluarkan BlackBerry dari kantongnya. Ia menuliskan instruksinya melalui BlackBerry Messenger. "Bermain cepat, bola datar dan pendek," tulisnya. Di pesan lain, dia memberi perintah, "Jangan kasih bola lambung, terus tekan." Begitu seterusnya, ia mengirim dan menerima pesan bertubi-tubi.

Sasaran wejangan Richard adalah asisten pelatih ganda campuran, Yanti Kusmiati, yang berada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…