Jarak Masih Ethok-ethok

Edisi: 05/41 / Tanggal : 2012-04-08 / Halaman : 88 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Muhammad Syaifullah,

Rumah semipermanen di Dusun Jurug, Desa Sidorejo, Kulon Progo, Yogyakarta, itu mirip lahan percobaan pertanian alias green house. Namun rumput liar meraja di tiga unit bangunan berukuran masing-masing 5 x 7 meter yang ada di sana. Di bagian dalam, Tempo melihat mesin-mesin pengolah buah jarak teronggok lesu, Kamis pekan lalu. Sudah lima tahun, kata mantan Kepala Desa Sidorejo Surti Wahyuni, peralatan bantuan pemerintah itu menganggur.

Lantaran sudah beberapa tahun pintu tidak dibuka, Surti kebingungan mencari tiga kunci yang ia simpan. "Ketlisut," ujarnya. Menggunakan tangga, Tempo akhirnya mengintip isi bangunan dari balik dinding kawat. Selain mesin giling, tampak generator tersimpan di dua bangunan. Di bangunan lain terdapat kilang mini untuk mengolah biji jarak menjadi minyak nabati.

Mesin-mesin itu pernah menderu pada masa pelatihan, 2007. Ketika itu peralatan mahal tersebut, konon harganya lebih dari Rp 1 miliar per unit, baru didatangkan dari Jakarta. Warga begitu bersemangat belajar mengoperasikan mesin dibantu petugas dari Jakarta. Tapi sekarang, "Apa yang mau diolah? Buah jaraknya tidak ada," kata Surti kecewa.

Masyarakat Kulon Progo emoh membudidayakan tanaman…

Keywords: -

---

Foto Terkait