Diam-diam Menyunting Danamon
Edisi: 06/41 / Tanggal : 2012-04-15 / Halaman : 108 / Rubrik : EB / Penulis : Bobby Chandra, Martha Thertina, Bernadette Christina
Terbang dari Singapura ke Jakarta, Piyush Gupta memiliki urusan teramat penting yang tak dapat ditunda. Dia hendak mengumumkan rencana pembelian Bank Danamon oleh DBS Holdings Group, bank terbesar di Asia Tenggara asal Negeri Singa, yang kini ia pimpin.
DBS berencana membeli 67,37 persen saham senilai Sin$ 6,2 miliar atau Rp 45,2 triliun milik Fullerton Financial Holdings, anak usaha Temasek Holdings, di Asia Financial Indonesia. Temasek, perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, juga menguasai saham DBS.
"Kami bertekad menjadikan Danamon sebagai bank nomor lima terkemuka di Indonesia," kata Gupta, yang tak berhenti tersenyum selama pertemuan dengan wartawan dan tetamu penting, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin pekan lalu.
Pembelian saham Danamon menjadi transaksi terbesar dalam pengambilalihan perusahaan lokal oleh investor asing di Indonesia. DBS mengalahkan penjualan saham produsen rokok PT HM Sampoerna kepada Philip Morris International, Maret 2005, senilai Rp 18,5 triliun.
Sementara Gupta sumringah, tak begitu halnya dengan investor lokal. Pejabat tinggi di salah satu bank nasional mengatakan dia menyesalkan sikap Temasek yang terkesan menutup peluang investor lokal dalam pembelian itu. "Jangan hanya menawarkan kepada perusahaan yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…