Terbang Rendah Ke Mampang
Edisi: 10/41 / Tanggal : 2012-05-13 / Halaman : 98 / Rubrik : EB / Penulis : Agoeng Wijaya , ,
DURI dalam daging yang setahun terakhir bercokol di neraca PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas akhirnya tercabut juga. Jumat dua pekan lalu, PT Trans Airways membayar mereka sekitar Rp 1,44 triliun untuk 2,32 miliar lembar atau 10,3 persen saham PT Garuda Indonesia Tbk yang tak laku terjual dalam penawaran publik perdana (initial public offering/IPO), tahun lalu. "Kami menjual semuanya secara blocksale," kata Presiden Direktur Bahana Securities Eko Yuliantoro.
PT Trans Airways merupakan anak perusahaan CT Corpora Groupâkelompok bisnis milik pengusaha dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung. Dengan transaksi ini, CT Corp, yang dulu dikenal dengan Para Group, menguasai 10,9 persen atau 2,46 miliar saham GIAA, kode emiten Garuda. Sebanyak 0,6 persen saham dibeli dari BNI Securities, yang sempat menyerap saham Garuda pada saat IPO. Jika ditotal, dengan harga pembelian Rp 620 per lembar, CTâpanggilan Chairulâmenuangkan dana sedikitnya Rp 1,5 triliun.
Sejak menjadi penjamin emisi IPO Garuda, Bahana, Danareksa, dan Mandiri Sekuritas memang kelimpungan karena harus membeli 3,01 miliar saham yang tak laku terjual. Masing-masing harus merogoh kocek, meminta suntikan dana kepada induk perusahaan hingga meminjam duit perbankan sekitar Rp 750 miliar untuk membeli saham tadi pada harga pelepasan Rp 750 per lembar. Celakanya, kinerja saham GIAA di papan bursa langsung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…