Tenun Harapan Mama Gita

Edisi: 10/41 / Tanggal : 2012-05-13 / Halaman : 100 / Rubrik : EB / Penulis : Bobby Chandra , ,


Sudah empat bulan belakangan ini Gita Dohoklory mengisi waktu dengan menenun di rumahnya, di Desa Abusur, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Maluku Barat Daya, Maluku. "Beta ingin menambah penghasilan suami," kata perempuan berusia 36 tahun itu kepada Tempo, pertengahan April lalu.

Lukpinus, suami Gita, bekerja sebagai peladang. Ia menanam jagung, kacang-kacangan, dan kasbi atau singkong untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti lelaki lain di Abusur, Lukpinus juga menyadap buah koli (lontar) untuk dijadikan sopi (minuman keras khas Maluku) dan gula merah. Namun penghasilannya tak cukup untuk menanggung biaya hidup Gita dan lima anaknya.

Desember tahun lalu, Mama (bahasa Maluku untuk wanita menikah) Gita dan kelompoknya, Auk Kelapa, mendapat pinjaman Rp 36 juta dari dana simpan-pinjam perempuan. Ini bagian dari kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, lembaga di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri.

Berbekal pinjaman tersebut, mereka membeli 10 bal benang seharga Rp 30 juta di Kupang. Saban pekan, Auk Kelapa mampu menghasilkan enam helai kain berukuran 200 x 30 sentimeter. Untuk selendang kecil, mereka bisa menenun 6-8 helai per orang. Sehelai hamnon awak, bahasa lokal untuk kain tenun, dihargai Rp 2 juta. "Harga ini sesuai dengan proses pembuatannya yang memakan waktu seminggu," kata Gita,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…