Dengah Mahathir di Radio

Edisi: 17/41 / Tanggal : 2012-07-01 / Halaman : 112 / Rubrik : MD / Penulis : Retno Sulistyowati, Rumbadi Dale,


Maimunah, warga Pulau Terong, Batam, hanya menggelengkan kepala ketika Tempo menyebut nama Sukarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebaliknya, ia buru-buru menyahut ketika diajak berbicara tentang Mahathir Mohamad dan Lee Kuan Yew. "Mahathir itu berani, saye dengah pidatonya di radio," kata perempuan 65 tahun itu, Kamis pekan lalu. Rusmini, murid kelas II sekolah dasar di Pulau Pecong, Batam, juga begitu fasih menyanyikan Negaraku—lagu kebangsaan Malaysia—dan Majulah Singapura, lagu kebangsaan Singapura. "Kat sini sering dengah lagu itu," ujar bocah sembilan tahun itu.

Penduduk dua pulau terluar Indonesia itu berhadapan langsung dengan Johor, Malaysia, dan Singapura. Tanpa listrik, apalagi sinyal telepon seluler, siaran radio…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…