Jokowi Siapa Punya

Edisi: 21/41 / Tanggal : 2012-07-29 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Widiarsi Agustina, Ahmad Rafiq, Ananda Theresia

DI Pasar Tanah Abang, siang itu Hanggo Henry, 28 tahun, disergap kebingungan. Ajudan Wali Kota Solo Joko Widodo ini hanya punya waktu sejam untuk mencari baju buat bosnya, yang akan dipakai pada saat mendaftar jadi calon Gubernur DKI Jakarta. Apalagi permintaan bosnya tak terlalu jelas. "Yang penting kotak-kotak, cerah, dan ada merahnya," kata Hanggo.

Sang ajudan sempat menganggap aneh permintaan bosnya. Memang Jokowi memilih busana khusus setiap kali menghadapi peristiwa besar. Misalnya, ketika pertama kali maju sebagai calon Wali Kota Solo pada 2005, ia memilih jaket merah yang dipakainya tiap hari. Lima tahun kemudian, Jokowi memilih baju batik godong kates—motif daun pepaya.

Emoh lama-lama di Tanah Abang, Hanggo menarik satu dari tumpukan kemeja yang disebar pedagang lapak. Coraknya kotak kecil berwarna merah, putih, dan biru—mirip kemeja yang dipakai Jokowi ketika menonton pertunjukan lawak Opera van Java di Solo. Tiga kemeja, satu ukuran L dan dua ukuran XL, itu dibeli total Rp 400 ribu, dengan diskon 30 persen.

Hanggo lega, kemeja itu berkenan di hati sang bos. Oleh Jokowi, kemeja itu langsung diserahkan kepada Basuki Tjahaja "Ahok" Purnama, mantan Bupati Belitung Timur, yang jadi pasangannya. Berseragam kotak-kotak, keduanya berangkat mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum Jakarta.

Raut Hanggo juga kian sumringah ketika Jokowi memuji selera dan intuisinya yang jitu. Menurut Jokowi, selain motifnya unik, warna di kemeja itu bisa menjadi simbol keberagaman warga Jakarta. "Kalau lengan bajunya digulung, ada maknanya, yaitu kami siap bekerja untuk Ibu Kota," kata Jokowi.

Prediksi Jokowi terbukti. Kemeja kotak-kotak pilihan ajudannya itu menjadi tagline ampuh bagi pasangan ini berkampanye menangguk…

Keywords: -

---

Foto Terkait