Manuver Kungfu Di Selat Sunda
Edisi: 39/41 / Tanggal : 2012-12-02 / Halaman : 112 / Rubrik : HK / Penulis : Mustafa Silalahi, Maria Yuniar, Nurochman Arrazie
Ruang sidang mendadak hening saat ketua majelis hakim Kapten A. Utoyo melancarkan pertanyaan pamungkas. "Mengapa Anda tidak membunyikan alarm?" katanya kepada Sahat Marulitua Manurung. Pria yang mengenakan kemeja biru lengan pendek itu tertunduk, lalu terisak. Suara tangisnya lamat-lamat tertangkap mikrofon, terdengar oleh sekitar 20 pengunjung yang berada di ruangan.
Beberapa menit kemudian, setelah bisa menenangkan diri, dia baru berbicara. Suaranya terbata-bata. Sahat menjelaskan, bila alarm dibunyikan, akan terjadi keributan di atas kapal, yang sedang dipenuhi ratusan penumpang, yang saat itu tengah terlelap. "Saya takut mereka panik lalu melompat ke laut," katanya.
Sahat adalah nakhoda feri Bahuga Jaya, yang biasa melayani penyeberangan antara Pelabuhan Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung. Pada Rabu, 26 September lalu, kapal yang tengah mengangkut 168 penumpang, 40 awak, dan 78 unit kendaraan itu bertabrakan dengan kapal Norgas Cathinka di Selat Sunda. Peristiwa itu terjadi pukul 04.45.
Delapan orang, termasuk beberapa awak Bahuga, tewas dan 69 orang dinyatakan hilang. Diduga mereka ikut karam bersama kapal ke dasar laut. Adapun dari Norgas, tak ada seorang pun yang celaka. Tubrukan itu memang ibarat tabrakan kancil dengan gajah. Norgas hanya rusak pada anjungan kirinya. Kini Norgas lego jangkar di lautan Selat Sunda. Ia dilarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…