Kitab Petualangan Raden Saleh

Edisi: 44/41 / Tanggal : 2013-01-06 / Halaman : 152 / Rubrik : BK / Penulis : Agus Dermawan T, ,

Raden Saleh: The Beginning of Modern Indonesian Painting

Penulis: Dr Werner Kraus
Penerbit: Goethe-Institut, Jakarta
Terbit: Desember 2012
Tebal: 358 halaman

APA hubungan pelukis Raden Saleh Syarif Bustaman dengan isu kebebasan beragama dan heboh daging babi yang mencuat belakangan ini? Buku besar Raden Saleh: The Beginning of Modern Indonesian Painting susunan Dr Werner Kraus ternyata tak cuma memotret perjalanan karya sang maestro, tapi juga kehidupan berwarna pelukis yang hidup pada abad ke-19 itu. Salah satunya sikap toleran Saleh terhadap kehidupan beragama.

Dalam beberapa pasal terpisah, Kraus­ menceritakan bahwa Saleh adalah se­orang muslim yang dengan besar hati menulis: \"Kristen atau muslim, semua sama berdiri di singgasana Tuhan.\" Sebagai seorang muslim, ia bersedia menerima order dari Nederlands Bijbelgenootschap untuk menyempurnakan terjemahan Kitab Injil Johannes. Sebaliknya, dalam salah satu kurun perjalanannya, Saleh dipersilakan mendirikan Masjid Biru di Maxen, kota kecil tak jauh dari Dresden, Jerman. Sebuah tempat ibadah yang masih ada sampai sekarang lengkap dengan tembok bertulisan tangan Saleh: \"Hormatilah Tuhan dan cintailah manusia\".

Lalu konteksnya dengan daging babi tergambar dalam cerita ini. Syahdan, dalam berbagai resepsi yang diadakan bangsawan Eropa, sering tersuguh menu daging babi. Sebagai muslim yang taat, Saleh tak mungkin menyantap menu itu. Dia lalu meminta sahabatnya, Graf Mensdorff, selalu mendampingi di saat resepsi. Dan Graf disuruh menyepak kaki Saleh setiap kali tangan Saleh akan menyentuh daging babi!

Di buku ini, Kraus, 68 tahun, berhasil menguak warna-warni kehidupan perintis seni lukis Indonesia modern itu. Insinyur sipil yang…

Keywords: -

---

Foto Terkait