Jalan Berliku Ke Jantung Al-qassam

Edisi: 46/41 / Tanggal : 2013-01-20 / Halaman : 100 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, Akbar Pribadi Brahmana Aj,

Lelaki 35 tahun itu duduk di sebuah kedai kopi tak jauh dari gedung bekas kantor Al-Aqsa—media milik Hamas—di Gaza. Di tengah udara dingin pertengahan Desember lalu, sambil menyeruput kopi yang wangi, pria yang minta dipanggil Abu Hamzah itu memberikan tawaran sangat menarik: mengunjungi laboratorium pembuatan roket Al-Qassam—roket bikinan Hamas.

Esok harinya, seperti yang dijanjikan, Hamzah menjemput Tempo di depan supermarket El-Amier di Deir el-Balah, sekitar 20 menit dari pusat Kota Gaza ke arah Khan Yunis. Tak sulit menemukan pasar swalayan yang lebih cocok disebut minimarket itu, karena rata-rata warga Deir el-Balah mengetahuinya.

Perkenalan Tempo dengan Hamzah terjadi di Rumah Sakit As-Syifa, Gaza, dua hari sebelumnya. Kami sempat ngobrol tentang banyak hal sebelum berpisah. Kami bertemu lagi secara tak sengaja di bekas gedung Al-Aqsa, yang hancur dibom tentara Israel.

Ketika Tempo tiba di El-Amier pada pukul 10.00 seperti kesepakatan dengan Hamzah, pasar swalayan itu masih tutup. Setelah ditunggu dengan gelisah sekitar 30 menit, Hamzah muncul mengendarai mobil tua berwarna putih. Dia menyapa dari dalam mobil dan mengajak Tempo naik. Setelah perjalanan kurang-lebih 10 menit, kami tiba di sebuah gedung permukiman berwarna cokelat kusam. Hamzah meminta Tempo mengikutinya.

Ternyata gedung itu bukan tempat pembuatan roket Al-Qassam. Perjalanan kami menuju laboratorium justru baru dimulai di tempat tersebut. Seseorang meminta Tempo masuk ke ruang apartemen di lantai dua. Di dalam petak rumah susun yang terdiri atas tiga kamar…

Keywords: -

---

Foto Terkait