Akhir Masa Terowongan Rafah

Edisi: 46/41 / Tanggal : 2013-01-20 / Halaman : 105 / Rubrik : INT / Penulis : Sandy Indra Pratama, Akbar Pribadi Brahmana Aj,


NADHEM Fateh bingung bukan buatan. Lelaki 45 tahun asal Kota Gaza yang biasanya supersibuk itu kini lebih banyak diam di rumah. Tak ada pekerjaan yang bisa ia lakukan. Bisnis yang ia rintis 18 tahun lalu gulung tikar.

Ya, usaha penyelundupan barang berbagai kebutuhan yang ia miliki kini ditutup. Pada Agustus tahun lalu, Presiden Mesir Muhammad Mursi, yang baru saja terpilih kala itu, mengeluarkan kebijakan menutup semua lubang penyelundupan di sekitar Gerbang Rafah dari sisi Mesir. Jalur lalu lintas komoditas dari dan menuju Gaza yang jaya selama blokade Israel itu bakal tertimbun untuk selamanya.

Sebagai gantinya, Gerbang Rafah kini terbuka lebar bagi pasokan bantuan, jalur perdagangan, dan lalu lintas manusia, dari dan menuju Gaza, dengan kuota 1.500 orang per hari. Hilir-mudik kendaraan berat di Gerbang Rafah menggantikan derit kerekan timba dari lubang-lubang penyelundupan. \"Habis sudah lahan pekerjaan bagi para pengusaha, investor, insinyur, dan para kuli angkut terowongan,\" kata Nadhem kepada Tempo, Rabu tiga pekan lalu.

Ayah sembilan anak itu lantas melempar cerita dan ingatannya ke 18 tahun silam, ketika pertama kali ia mulai terjun di bisnis terowongan penyelundupan. Kala itu Nadhem…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…