Membumikan \'Dukkha\'

Edisi: 49/41 / Tanggal : 2013-02-10 / Halaman : 78 / Rubrik : MS / Penulis : Joko S. Gombloh, ,


KONSER musik itu dimulai oleh bunyi shakuhachi. Dalam nada-nada lirih, lembut, dan sesekali melengking tinggi, alat musik tiup asal Jepang ini menarikan melodi grambyangan yang hening. Sebuah keheningan yang agung, keheningan pastoral. Bukan keheningan yang ngelangut sedih. Tak berapa lama, bunyi kecapi hadir dalam petikan yang romantik. Dan tembang yang dibawakan penyanyi perempuan menyusul khidmat, menuntun kedua alat musik tersebut memasuki tema lagu utama. Komposisi sepanjang sekitar delapan menit itu mengalir dalam suasana kontemplatif.

Tembang yang dibawakan pesinden Peni Candra Rini ini rupanya menjadi \"roh\" pertunjukan malam itu. Sebuah tembang yang menguntai tema \"penderitaan\" dalam tajuk konser \"Dukkha: Suffering, Peace, Gratefulness\" karya komposer Gondrong Gunarto. Pertunjukan yang berlangsung di gedung Teater Besar Institut Seni Indonesia, Surakarta, pada 25 Januari lalu ini menjadi puncak selebrasi yang mengantarkan Gondrong meraih gelar magister seni pada program S-2 penciptaan seni di kampus itu.

Dengan pendekatan minimalis dan penggunaan alat musik \"lembut\", seperti shakuhachi dan kecapi, serta vokal wanita, komposisi pembuka tadi menuntut virtuositas para pemainnya. Pesindennya juga dituntut mampu memahami kekuatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…