Simalakama Kaum Pendatang

Edisi: 52/41 / Tanggal : 2013-03-03 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Harun Mahbub, ,


Lima tahun terasa tak lama di Singapura bagi Edi Nurhidayat, 40 tahun. Pria asal Yogyakarta ini anggota staf sebuah perusahaan barang elektronik Amerika Serikat yang berinvestasi di Singapura. \"Di sini merasa lebih dihargai,\" katanya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Rabu pekan lalu.

Menolak terbuka menyebut besar upah yang diterimanya, dia hanya memberi kisi-kisi: standar upah minimum tenaga kerja yang baru lulus Sin$ 2.800 atau sekitar Rp 21 juta per bulan. Sedangkan biaya hidup per bulan standar cukup Sin$ 1.000.

Edi tidak sendiri. Dari sekitar 100 orang karyawan di kantornya, separuhnya bukan warga negara Singapura. \"Dari Filipina, Malaysia, Indonesia,\" kata Edi, yang sudah mengantongi kartu penduduk tetap dalam empat tahun terakhir. Dari tujuh direktur, hanya satu asli Singapura.

Singapura bak gula yang mengundang semut. Pendatang dari negara lain membanjir. Menurut dokumen pemerintah yang dilansir bulan lalu, seperti dikutip BBC, dari jumlah penduduk Singapura yang diprediksi bakal mencapai 6,9 juta orang pada 2030, hampir separuhnya warga asing.

\"Ancaman\" warga asing ini membuat gerah sebagian penduduk asli. Di negara yang tenang itu, sekitar 2.000 warga Singapura menggelar aksi unjuk rasa menentang peningkatan jumlah warga asing, Sabtu dua pekan lalu. \"Kami ingin perubahan,\" teriak peserta aksi. \"Singapore for Singaporeans\" tertulis di spanduk-spanduk.

Mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…