Tak Putus Dirundung Konflik

Edisi: 04/42 / Tanggal : 2013-03-31 / Halaman : 112 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,


LEBIH dari setahun setelah pasukan Amerika Serikat meninggalkan Irak, nasib Syekh Hassan al-Nasseri dan kaumnya tidak berubah. Pemerintah Irak masih membekukan sebagian besar properti mereka di Desa Al-Owja di pinggiran Tikrit, kota di utara Bagdad. Pasukan keamanan pemerintah terus memantau gerakan mereka.

Sebagai penganut Sunni yang minoritas, nasib mereka berbalik 180 derajat setelah Saddam Hussein—penganut Sunni—digulingkan pasukan Abang Sam dan sekutunya pada satu dekade silam. Pemerintah baru bentukan Amerika dikuasai kelompok Syiah.

Syekh Hassan, kepala suku Nasseri yang mengaku masih kerabat Saddam Hussein, mengatakan, ketika Saddam Hussein berkuasa, mereka hidup berkelimpahan. Tiga dekade di bawah kepemimpinan Saddam, ibu kota Provinsi Salah ad-Din itu berubah dari kota terpencil menjadi bandar yang ramai. Bangunan-bangunan mewah dibangun di tepi Sungai Tigris.

Namanya pun laku dijual. Kala itu, jika bepergian ke Bagdad, orang cukup menyebutkan nama Syekh Hassan untuk memperoleh pelayanan istimewa di toko-toko, mendapatkan meja terbaik di restoran, serta meraih posisi empuk di kepolisian dan militer.

Setelah rezim Saddam Hussein tumbang, semua keistimewaan itu berakhir. Kotanya porak-poranda oleh serangan Amerika. Kini Syekh Hassan seperti hantu yang menakutkan bagi warga Bagdad. Penduduk akan menutup pintu rapat-rapat jika mendengar namanya. Pria…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…