Singa Punjab Di Kecamuk Pakistan

Edisi: 12/42 / Tanggal : 2013-05-26 / Halaman : 126 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,

Tragedi empat tahun silam itu masih melekat di benak Farzana Majeed. Pada suatu siang Juni 2009, kakaknya, Zakir Majeed, diculik intelijen militer Pakistan dalam perjalanan dari pasar Parangabad di Distrik Mastung, Provinsi Balukhistan, menuju rumah temannya, Wahid Baloch. Sejak itu, pria 27 tahun tersebut hilang.

Beberapa hari sebelum pemilihan umum Pakistan, Farzana bersama lusinan anak muda Balukhistan menggelar aksi di luar Karachi Press Club di Kota Karachi. Sambil mengangkat tinggi-tinggi foto Zakir Majeed, mereka menuntut pemerintah Pakistan bertanggung jawab atas hilangnya mahasiswa pascasarjana Sastra Inggris Universitas Lasbela, Balukhistan, itu.

Zakir Majeed adalah pegiat hak asasi manusia yang menyuarakan tuntutan ribuan warga Balukhistan, korban penindasan pemerintah Pakistan. Ia salah satu dari ratusan rakyat Balukhistan yang hilang diculik karena aktivitas politiknya. Menurut penulis kenamaan Pakistan, Mohammed Hanif, sebagian dari mereka dibunuh dan mayatnya yang sudah terpotong-potong dibuang di pinggir jalan. Media Pakistan, yang biasanya ribut, tetap bungkam.

Menurut Hanif, tidak ada partai peserta pemilihan umum yang menyebutkan nama Zakir Majeed atau ratusan orang yang menderita di tahanan militer dalam kampanye. Sebab, isu keamanan memang sangat sensitif. \"Bagian lain Pakistan menganggap gerakan milisi separatis di Balukhistan sebagai musuh,\" tulis Hanif di The Guardian pada Senin pekan lalu.

Karena itu, dalam aksinya, Farzana dan kawan-kawan membagikan pamflet berisi ajakan agar rakyat Balukhistan tidak…

Keywords: -

---

Foto Terkait