Setelah Seribu Nyawa Melayang

Edisi: 12/42 / Tanggal : 2013-05-26 / Halaman : 128 / Rubrik : INT / Penulis : Sita Planasari Aquadini, ,


Kalpona Akter akhirnya bisa bernapas lega setelah para pengecer garmen dunia bersedia meneken perjanjian untuk melindungi buruh Bangladesh. Bagi perempuan pegiat buruh ini, kesediaan sejumlah perusahaan besar Eropa dan satu dari Amerika Serikat itu sangat berarti bagi kesejahteraan buruh di negerinya. \"Komitmen mereka adalah kemenangan besar bagi kami,\" kata Direktur Eksekutif Kelompok Pusat Solidaritas Buruh Bangladesh ini, Rabu pekan lalu.

Selasa pekan lalu, pengecer raksasa Hennes & Mauritz asal Swedia, Inditex dan Mango (Spanyol), Carrefour (Prancis), Primark dan Marks & Spencer (Inggris), C&A (Belanda), serta PVH (Amerika Serikat), sebagai pemilik merek Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, sepakat menerapkan standar keselamatan kerja internasional pada perusahaan garmen Bangladesh. Keputusan ini diambil setelah perusahaan multinasional mendapat tekanan setelah runtuhnya gedung sembilan lantai Rana Plaza di Savar, Bangladesh. Tragedi terburuk dalam industri garmen dunia itu merenggut 1.127 nyawa buruh.

Para pekerja itu dipaksa masuk perusahaan garmen tersebut meski otoritas setempat mengingatkan ada kerusakan dalam konstruksi gedung. \"Bagi kami, keselamatan gedung dan meminimalkan bahaya kebakaran di pabrik garmen Bangladesh sangat penting,\" ujar Kepala Bagian Keberlanjutan H&M Helena Helmersson, setelah mengikuti pertemuan perusahaan pengecer di Frankfurt, Jerman. Dia berharap lebih banyak perusahaan bergabung dengan mereka.

Keputusan ini disambut baik Scott Nova, Direktur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…