Gara-gara Membela Hak
Edisi: 13/42 / Tanggal : 2013-06-02 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,
Abd al-Aziz al-Hussan menyadari niat mulia tak selalu berbuah kebaikan. Alih-alih mendapat respek, pengacara Arab Saudi ini justru harus meninggalkan negaranya karena membela hak-hak para tahanan politik.
Semua bermula ketika pria 32 tahun ini mengunjungi dua pegiat hak asasi manusia yang menjadi kliennya, Mohammed Fahd al-Qahtani dan Abdullah al-Hamid, di sebuah penjara di Riyadh pada 11 Maret lalu. Setelah kunjungan itu, ia berkicau di Twitter mengeluhkan kondisi kliennya yang dibelenggu seperti kriminal. \"Petugas penjara menolak melepaskan borgolnya,\" ujar Hussan seperti dilansir Foreign Policy, Jumat dua pekan lalu.
Kicauan Hussan di jejaring sosial itu membuat pemerintah Arab Saudi geram. Dalam waktu 24 jam, ia menerima panggilan pemeriksaan dan lisensi pengacaranya terancam dicabut. Hussan akhirnya hengkang ke Washington, DC, Amerika Serikat.
Kasus Hussan sepi dari pemberitaan media internasional, tidak seperti kasus Qahtani dan Hamid yang muncul di sejumlah media Abang Sam, seperti Washington Post dan CNN. Toh, publikasi media internasional tak cukup membebaskan mereka. Dua pendiri Asosiasi Hak-hak Sipil dan Politik Arab Saudi (ACPRA) itu tetap dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Qahtani dihukum sepuluh tahun penjara, sedangkan Hamid diganjar lima tahun.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…