Garis Keras Masih Perkasa

Edisi: 15/42 / Tanggal : 2013-06-16 / Halaman : 112 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,


Fatemeh tak dapat melupakan tingkah ayahnya, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, di hari terakhir pendaftaran calon Presiden Iran pertengahan bulan lalu. Seharian Rafsanjani tak pernah jauh dari pesawat telepon, menunggu panggilan telepon dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

Rafsanjani, Presiden Iran periode 1989-1997, menantikan restu sang pemimpin tertinggi untuk mendaftar menjadi calon presiden pada pemilihan umum 14 Juni 2013. Tapi hari itu panggilan yang dia nantikan tak kunjung datang. Ia pun memutuskan tidak akan maju tanpa restu Khamenei.

Sekitar satu setengah jam sebelum pendaftaran ditutup, tiba-tiba ia berubah pikiran. \"Ayah bergegas ke luar kantor dan bilang, \'Demi nama Tuhan, ayo kita maju\',\" ujar Fatemeh kepada surat kabar reformis Iran, Shargh, beberapa hari kemudian.

Namun pria 78 tahun itu kalah sebelum masuk ring. Dewan Pelindung Konstitusi, yang beranggotakan enam ahli hukum dan enam ahli ilmu agama, menyatakan Rafsanjani tak memenuhi syarat sebagai calon presiden. Juru bicara Dewan Pelindung, Abbas-Ali Kadkhodaei, mengatakan undang-undang tidak secara jelas mengatur kriteria kesehatan dan kondisi fisik calon presiden. Namun, kata dia, Pasal 115 Konstitusi Iran menyatakan presiden harus dipilih dari tokoh agama dan politik. \"Tokoh itu tentu saja harus dalam kondisi sehat. Orang yang hanya kuat bekerja selama tiga-empat jam sehari tidak dapat memegang jabatan sebesar itu,\" ujarnya kepada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…