Fokus Baru Intel Amerika

Edisi: 15/42 / Tanggal : 2013-06-16 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,


DI depan para mahasiswa, dosen, dan guru besar Universitas Pertahanan Nasional di Washington, Amerika Serikat, Barack Obama membuat pernyataan mengejutkan Kamis tiga pekan lalu.

Sejumlah kalangan menduga Presiden Amerika itu akan berbicara soal tiga skandal yang sedang mengguncang pemerintahnya. Namun ia justru membuat keputusan penting menyangkut tugas Dinas Intelijen Pusat (CIA). Obama mengembalikan agen intelijen Abang Sam itu ke peran tradisionalnya sebagai mata-mata.

Keputusan itu menandai babak baru CIA, yang sebelumnya bertanggung jawab memburu dan membunuh tersangka teroris di seluruh dunia dan mengope­rasikan pesawat tanpa awak (drone) di Timur Tengah pasca-tragedi 11 September 2001. Program kontraterorisme akan diserahkan ke Departemen Pertahanan (Pentagon).

Obama mengatakan ancaman teroris terhadap Amerika masih ada meski musuh utama mereka, Al-Qaidah, sudah mulai dilemahkan. Ia menyebutkan serangan bom Boston dan serangan di Konsulat Amerika di Benghazi, Libya, tahun lalu, yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Amerika untuk Libya, Christopher Stevens. \"Itulah ancaman saat ini,\" kata Obama.

Dia sama sekali tak membahas panjang-lebar soal skandal-skandal yang sedang ia hadapi. Gedung Putih sedang bersitegang dengan Capitol Hillkantor Kongres dan senatkarena kasus serangan di Benghazi, penyadapan telepon wartawan Associated Press berkaitan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…