Strategi Alice In Wonderland Di Suriah

Edisi: 18/42 / Tanggal : 2013-07-07 / Halaman : 124 / Rubrik : INT / Penulis : Raju Febrian, ,

Seorang pemuda dengan nama perjuangan Abu Diyaa al-Darawi mulai tak sabar. Sebagai salah satu komandan pasukan pemberontak di selatan Suriah, dia benar-benar berharap pemerintah Amerika Serikat segera mewujudkan janji yang diumumkan Presiden Barack Obama tiga pekan lalu: memberikan bantuan persenjataan kepada kubu militer penentang Presiden Bashar al-Assad. Dia mengatakan Tentara Pembebasan Suriah baru-baru ini kehilangan beberapa desa di selatan Suriah, yaitu Itlaa dan Basr as-Sham, yang direbut tentara Assad dengan bantuan Hizbullah—pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada pertengahan Juni lalu mendeklarasikan akan tetap bertempur bersama pasukan Assad.

\"Kecuali kami mendapat persenjataan berat hingga akhir pekan ini, kami akan kehilangan Suriah selatan,\" kata Abu Mohammad al-Naimi, komandan yang lain, awal pekan lalu. Kondisi di desa-desa selatan Suriah, yang menjadi basis perlawanan milisi anti-Assad, menurut dia, nyaris jatuh ke tangan lawan. Untuk mempertahankan kawasan tersebut, Naimi, yang mengaku memiliki sekitar 800 petempur, harus menerapkan taktik \"serang dan lari\". Rata-rata senjata mereka adalah AK-47, mortar, granat, dan pelontar roket yang hanya mampu meledakkan mobil biasa, bukan kendaraan lapis baja.

Memang tidak mudah mewujudkan bentuk \"bantuan militer\". Di lingkaran dalam pemerintah Amerika Serikat sendiri, perdebatannya sengit. Seperti yang terjadi di ruang kendali di bawah tanah West Wing, Gedung Putih, Washington, DC, Rabu dua pekan lalu. Di…

Keywords: -

---

Foto Terkait