Subuh Berdarah Di Heliopolis

Edisi: 20/42 / Tanggal : 2013-07-21 / Halaman : 112 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, Muhammad Khoirul Huda,

JAM menunjukkan pukul 03.30 ketika Salah dan keluarganya terjaga pada Senin pekan lalu. Mereka bersiap menjalankan salat subuh ketika tiba-tiba terdengar suara rentetan tembak­an dari arah markas Garda Pendukung Republik di Distrik Heliopolis, Kairo. Garda Pendukung Republik adalah divisi militer Mesir yang bertugas menjaga ibu kota negara.

Salah, yang tinggal di lantai atas sebuah apartemen sekitar 500 meter dari markas Garda, bergegas menuju jendela dan merekam insiden itu dengan telepon selulernya. Seperti dilansir Foreign Policy, ia mengaku mendengar rentetan tembakan bertubi-tubi diikuti asap hitam mengepul ke udara. Suasana hening sejenak sebelum suara rentetan tembakan.

Dari ketinggian kamarnya, dalam keremangan fajar, ia melihat sejumlah serdadu di dalam markas bergegas mengenakan rompi antipeluru. Beberapa detik kemudian, pasukan bersenjata api itu melompat ke dalam mobil yang merangsek menuju massa yang sedang melakukan salat subuh di depan pintu gerbang. \"La ilaha illallah,\" mulut Salah komat-kamit. Badannya gemetar.

Pagi itu, massa membentuk barisan menghadap kiblat, memunggungi para penjaga pintu gerbang. Sudah empat hari berturut-turut ratusan demonstran pendukung Presiden Muhammad Mursi menggelar aksi duduk di depan markas Garda. Mereka meminta Mursi dikembalikan ke kursi kepresidenan setelah dikudeta oleh militer pada Rabu dua pekan lalu. Sepanjang hari mereka menunggu jawaban dari petinggi militer, tidur di bawah terik matahari. Mereka percaya sang Presiden ditahan di dalam markas tertutup itu.

Menurut Kementerian Kesehatan,…

Keywords: -

---

Foto Terkait