Juara Tanpa Doping

Edisi: 22/42 / Tanggal : 2013-08-04 / Halaman : 56 / Rubrik : OR / Penulis : Firman Atmakusuma, ,


SENYUM Chris Froome mengembang saat berdiri di atas podium, Ahad pekan lalu. Pria asal Inggris kelahiran Kenya ini baru saja dinobatkan sebagai juara edisi ke-100 lomba balap sepeda paling menantang dan prestisius di dunia: Tour de France. Dari bidikan lensa kamera televisi terlihat jelas pancaran sinar matanya begitu puas. Ia seperti baru saja lepas dari beban berat yang menghantuinya selama tiga pekan terakhir.

Ya, itulah tiga pekan yang menjengkelkan Froome, karena berlomba di bawah pelototan mata curiga panitia lomba. ­Froome ingat ia mesti menjalani 20 kali tes doping. Hasilnya negatif semua!

Dominasinya di lomba sepanjang 3.404 kilometer dari Porto-Vecchio hingga Champs-Élysées ini memang mengundang pertanyaan. Banyak yang membandingkannya dengan pembalap Amerika Serikat, Lance Armstrong. Hampir semua orang tahu, pemegang tujuh gelar juara Tour de France ini belakangan terbukti terlibat skandal doping.

Kemenangan Froome memang spektakuler. Selisih waktunya dengan peringkat kedua Nairo Quintana dari Kolombia cukup mencolok, yakni 4 menit 20 detik. Ini selisih waktu terbesar kedua setelah kemenangan Armstrong pada 2004. Ketika itu, Armstrong unggul enam menit atas pesaing terdekatnya, Andreas Kloden, dari Jerman.

\"Sungguh menyedihkan. Ini membuat saya tidak nyaman,\" kata Froome. Lalu ia curhat,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…