Pro-kontra Kelly Di Homeland Security

Edisi: 26/42 / Tanggal : 2013-09-01 / Halaman : 110 / Rubrik : INT / Penulis : Sita Planasari Aquadini, ,


Muhammad Ali masih ingat benar pengalaman pahitnya pada November 2011. Setelah menanti selama dua jam di Bandar Udara Ontario, California, asisten profesor agama Islam Universitas California di Riverside ini diminta keluar dari pesawat. \"Screening Anda belum selesai,\" kata petugas kepada pria asal Indonesia itu.

Ali, yang bekerja di Amerika Serikat sejak 2007 dengan visa izin mengajar, sempat beradu mulut dengan sang petugas. \"Saya katakan bahwa saya sudah dua jam menunggu pesawat. Apalagi ada konferensi yang harus saya hadiri tepat waktu,\" tulisnya kepada Tempo melalui surat elektronik pekan lalu.

Petugas bergeming. Pesawat terbang yang seharusnya ditumpangi Ali ke Atlanta meninggalkannya. Dia pun diminta pindah bandara, yaitu ke LAX di Kota Los ­Angeles. Demi menghadiri konferensi tersebut, Ali mengalah, menempuh perjalanan 70 kilometer atawa satu setengah jam menggunakan taksi menuju Los Angeles. Setiba di LAX, pria 39 tahun itu akhirnya dapat bertolak ke Atlanta dengan maskapai penerbangan yang sama. Untunglah kali ini penge­cekan terhadapnya sudah selesai dilakukan.

Ali hanyalah satu dari ribuan korban profiling—penggunaan karakteristik personal atau pola perilaku untuk menggeneralisasi apakah seseorang melakukan aktivitas ilegal—yang dilakukan Kementerian Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security). Lembaga yang didirikan di masa pemerintahan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…