Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian: Kami Yakin Menang

Edisi: 51/42 / Tanggal : 2014-02-23 / Halaman : 101 / Rubrik : EB / Penulis : Y. Tomi Aryanto, ,


HATTA Rajasa mengaku dibuat sibuk pasca-pemberlakuan salah satu klausul penting dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan dan Mineral. Aturan pelarangan ekspor bijih mineral sejak 12 Januari lalu membuat Menteri Koordinator Perekonomian ini menjadi target lobi-lobi tingkat tinggi perusahaan tambang multinasional.

Hatta menyebutkan dua perusahaan raksasa yang melobi agar diberi dispensasi, yakni PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Mereka meminta diberi pengecualian pelarangan ekspor dan kewajiban membangun smelter.

Menurut dia, pemerintah berkukuh menolak permintaan itu. Dia mengaku tidak khawatir kalau dua perusahaan itu menggugat lewat pengadilan arbitrase. "Akan kami hadapi," kata Hatta kepada Y. Tomi Aryanto dari Tempo melalui sambungan telepon pada Kamis pagi pekan lalu.

Apa latar belakang terbitnya aturan yang mewajibkan pembangunan smelter?

Beberapa dekade ini kita mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan menjualnya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…