Perang Brutal Calon Legislator

Edisi: 10/43 / Tanggal : 2014-05-11 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Widiarsi Agustina, Nur Alfiyah, Ahmad Rafiq


NURUL Qomaril Arifin menganggap persaingan antarcalon legislator di daerah pemilihannya menyerupai perang Suriah. Kandidat menebar uang untuk pemilih demi memperoleh suara. "Ini perang sadis, vulgar, dan brutal," kata calon legislator di daerah pemilihan Bekasi, Purwakarta, dan Karawang itu pekan lalu. "Lawan kami bukan dari partai lain, melainkan kawan sendiri."

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini harus menghadapi nama populer separtainya, seperti Ade Komarudin. Ia berada di nomor urut tiga daftar calon partai Beringin. Di daerah itu ada pula Rieke Diah Pitaloka, calon inkumben dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga pernah menjadi calon Gubernur Jawa Barat.

Nurul tiga kali bertarung di daerah yang sama. Pada 2004, dengan sistem proporsional tertutup, ia gagal ke Senayan meski memperoleh suara terbanyak. Sebab, sementara dia dipacak di nomor urut tiga, Golkar hanya meraih dua kursi di daerah itu. Nurul lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada Pemilihan Umum 2009. Ia mengklaim sejak itu rajin merawat konstituen, dengan harapan mereka kembali memilihnya tahun ini.

Kenyataannya, tebaran amplop berisi uang dari para pesaing mematahkan harapan Nurul. Ia menuduh rekan-rekan separtainya ikut memainkan politik uang. Indikasinya, calon lain mengajaknya melakukan hal serupa. Nurul mengaku menolak ajakan itu. Walhasil, kantong suaranya kempis direbut calon lain. "Mereka yang menebar amplop yang lolos," ujarnya.

Nurul mengaku menerima laporan dari tim pemenangannya bahwa kecurangan berjalan hingga tahap penghitungan suara. Menurut dia, suara yang diperolehnya dialihkan ke calon lain. Ia menuduh kawan separtainya main mata dengan petugas pemilihan.

Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan mengalami hal yang sama. Perempuan 48 tahun asal Nganjuk, Jawa Timur, itu terjungkal setelah basis pemilihnya dihujani "serangan fajar" oleh calon lain. Upaya Eva, yang rajin menyambangi pemilihnya selama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?