Antara Ismail Marzuki Dan Raden Saleh

Edisi: 11/43 / Tanggal : 2014-05-18 / Halaman : 70 / Rubrik : KL / Penulis : Yapi Tambwayong, ,


Bulan ini orang merayakan 100 tahun Ismail Marzuki. Dewan Kesenian Jakarta akan menyelenggarakan seminar disertai pertunjukan karya pemusik Betawi ini di Taman Ismail Marzuki, 9 Mei 2014. Sebelumnya, Akademi Jakarta lebih dulu menyelenggarakan seminar sehari tentang cempiang musik hiburan ini di Hotel Gran Alia, Cikini, Jakarta Pusat, 16 Desember 2013. Kebetulan saya pembicara utama di dua seminar itu.

Hal penting yang saya kemukakan di sana adalah pertanyaan tentang mengapa pusat kesenian Jakarta bernama Taman Ismail Marzuki dan bukan Taman Raden Saleh. Padahal tanah yang dijadikan sebagai Taman Ismail Marzuki adalah tanah milik Raden Saleh, yang konon merupakan wakaf dari sang pelukis. Di balik latar belakang ini ada masalah serius yang kiranya patut dipikirkan kembali dengan jernih, dingin, tapi juga cendekia untuk melihatnya di atas aras rasa kebangsaan.

Acuannya, Ismail Marzuki kadung mempunyai catatan cemar yang mengganggu penghargaan tulus terhadapnya, yaitu menyangkut hak cipta karya orang lain yang diakui sebagai ciptaannya. Tapi, di luar itu, Raden Saleh merupakan pelukis besar Indonesia keturunan Arab dari Semarang yang oleh bakatnya malah mendapat penghargaan tinggi dengan gelar ningrat dari istana-istana Prusia (Jerman lama), Austria, dan Belanda (yang justru sedang menjajah Indonesia waktu itu) karena orisinalitas dan otentisitas dalam ciptaannya. Ini sesuatu yang bahkan tidak pernah dicapai pelukis Indonesia zaman sekarang.

Cacat pertama Ismail Marzuki adalah lagu yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…