Akhir Kerajaan Mas Agung

Edisi: 52/23 / Tanggal : 1994-02-26 / Halaman : 81 / Rubrik : EB / Penulis : AJI


KEJAYAAN Gunung Agung tampaknya berlangsung hanya sebatas hayat pendirinya, almarhum Haji Mas Agung. Sejak pelopor pembauran Cina Islam ini wafat empat tahun lalu, kinerja bisnis grup ini memang tak terlalu menonjol. Dan tiba-tiba saja pekan silam terbetik berita bahwa 80% saham Gunung Agung telah dijual kepada Kosgoro (Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong).

Kalau saja ini transaksi biasa, mungkin tak jadi soal benar. Tapi alih kepemilikan terjadi lantaran PT Gunung Agung terbelit utang besar kepada sejumlah bank yang disebut-sebut mencapai Rp 450 miliar. Sebanyak Rp 55 miliar dari jumlah itu berupa utang kepada bank Summa. Dan sebagian besar utang sudah jatuh tempo.

Kesehatan Oka Mas Agung juga merupakan faktor yang ikut menentukan. Putra pertama Mas Agung itu kini terbaring di sebuah rumah sakit di Amerika. Kabarnya, sejak bank Summa dilikuidasi, Oka terkena serangan otak. Begitu parahnya, sehingga penjualan saham PT Gunung Agung kepada PT Kosgoro terpaksa dilakukan Oka lewat telepon internasional.

Alkisah, utang itu terjadi karena Gunung Agung terlalu agresif mengembangkan usaha.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…