SUPRAPTO SURYODARMO: Gerak Ini Harus Mengandung Unsur Sumeleh.

Edisi: 24/43 / Tanggal : 2014-08-17 / Halaman : 60 / Rubrik : SN / Penulis : Ahmad Rafiq, ,


BUKU itu diterbitkan pada Juli lalu. Judulnya menarik, yakni Embodied Lives: Reflections on the Influence of Suprapto Suryodarmo and Amerta Movement. Buku itu berisi serangkaian pengakuan 30 praktisi gerak dari berbagai penjuru Eropa yang pernah belajar gerak kepada seorang "guru" asal Solo bernama Suprapto Suryodarmo. Para praktisi itu memiliki latar belakang beragam, dari penari, pemusik, terapis, pelatih martial art, teaterwan, arsitek, sampai perawat anak autis.

Suprapto Suryodarmo, 69 tahun, memiliki posisi yang unik dalam konstelasi seni Indonesia semenjak mengembangkan apa yang disebut meditasi gerak (meditasi dalam keadaan gerak). Yang diajarkan bukan tari, bukan pula olah tubuh. Suprapto menamainya gerak spiritual. Ia pernah belajar silat, meditasi kelompok kebatinan Sumarah, dan meditasi Vipassana. Ia penganut Buddha. Nama Suryodarmo diperoleh setelah ia ditahbiskan sebagai penganut Buddha lima windu silam. Nama Suprapto sendiri dalam dunia kesenian diperhitungkan saat mementaskan pergelaran berjudul Wayang Buddha dalam Pekan Penata Tari Muda di Taman Ismail Marzuki pada 1978.

Banyak orang asing merasa perlu berlatih di Padepokan Lemah Putih milik Suprapto di Plesungan, Karanganyar, Jawa Tengah. Dari sana, ia membawa mereka ke candi-candi dan pantai. Suprapto lalu memenuhi panggilan mereka mengajar ke berbagai sudut Eropa. Dia mengembara di Eropa mengajar Amerta Movement dari biara, kelompok seniman, sampai komunitas penyembuh.

Apa sebenarnya Amerta Movement? Berikut ini petikan wawancara koresponden Tempo di Solo, Ahmad Rafiq, dengan Suprapto Suryodarmo.

Murid-murid Anda menulis pengalaman mereka berlatih dengan Anda....

Ya, mereka menulis mengenai penerapan meditasi gerak ini dalam kehidupan mereka sehari-hari di daerah asalnya. Para penulis buku berasal dari berbagai profesi. Mereka membuat semacam testimoni mengenai seberapa besar meditasi gerak bisa memberi manfaat terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Buku itu bercerita tentang pengalaman mereka dalam menemukan keseimbangan setelah menjalani studi jangka panjang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.