Reog Tak Lagi Menyindir
Edisi: 17/24 / Tanggal : 1994-06-25 / Halaman : 68 / Rubrik : SN / Penulis : MBM
SYAHDAN, Demang Ki Ageng Suryangalam, seorang petinggi Majapahit, sangat prihatin melihat tingkah rajanya. Brhe Kertabumi, Raja Majapahit yang beristrikan putri Campa dari Cina, menuruti apa saja kehendak istri yang satu itu. Karena itu, Suryangalam lalu menciptakan kesenian reog: penari bertopeng harimau yang ditunggangi burung merak. Si bertopeng harimau adalah Singabarong, menyimbolkan Raja Kertabumi. Merak, itulah permaisuri dari seberang. Jelas maksud petinggi itu: menyindir sang raja.
Itulah salah satu versi cerita lahirnya reog Ponorogo. Tapi entah kenapa versi ini "berkembang." Tabroni, sesepuh reog…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.