Tarbus, Songkok, Dan Blangkon

Edisi: 35/43 / Tanggal : 2014-11-02 / Halaman : 52 / Rubrik : BK / Penulis : Idrus F. Shahab, ,


Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan: Biografi A.R. Baswedan
Penulis: Suratmin dan Didi Kwartanada
Penerbit: Kompas Gramedia 2014

Songkok adalah lambang isolasi yang menggelikan. Mereka (Arab-Indonesia) tidak mau memakai songkok atau peci Indonesia. Mulanya, mereka memakai tarbus merah ala Turki yang pakai jambul. Kemudian, karena barang-barang Italia diboikot lantaran kekejaman kaum fasis di Tripoli, tarbus yang juga merupakan produk Italia itu ikut diboikot: dijadikan unggun, disiram minyak tanah, dan dibakar. Arab wulaiti dan peranakan kehilangan songkoknya. Namun mereka belum mau memakai songkok anak negeri. Sebab, ada perasaan, dengan memakai songkok, apatah lagi blangkon, mereka turun derajat.

Bisa dibayangkan, Buya Hamka, penulis potongan artikel di atas, melanjutkan ceritanya tentang masyarakat keturunan Arab sambil tergelak, dengan cemooh, atau tersenyum sinis. "Syukur," Hamka melanjutkan, "mereka dapat songkok baru, yaitu songkok Afganistan, songkok bulu kambing hitam." Tapi rupanya ada yang insaf, Afganistan bukan Arab. Lalu dipesanlah songkok model Raja Faisal dari Irak yang namanya sadarah. Songkok itu pun lucu. Kalau hendak dipakai, mesti dilipat rapat supaya tetap teguh di kepala. Kalau tidak, ia bisa melorot turun dan seluruh kepala ditelannya. Untung, ada kuping yang menghambat.

Entah kapan persisnya Buya Hamka menulis artikel itu. Yang terang, ada seorang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…