Drama BBM

Edisi: 39/43 / Tanggal : 2014-11-30 / Halaman : 130 / Rubrik : KL / Penulis : Denni P. Purbasari, ,


Drama harga bahan bakar minyak bersubsidi ini sejatinya belum berakhir meskipun Presiden Joko Widodo sudah menaikkannya pekan lalu. Masih ada sejumlah hal yang harus dibenahi. Ke depan, pemerintah Jokowi harus memikirkan pola penyesuaian harga BBM bersubsidi yang lebih baik. Idealnya, subsidi bukan diberikan kepada barang, namun orang—berdasarkan status kesejahteraannya. Mereka yang "berhak" bisa menebus BBM dengan harga yang lebih rendah sampai kuantitas tertentu per bulan.

Masalahnya adalah memutuskan garis pembeda tentang siapa yang berhak dan tidak ini pasti akan menimbulkan "keributan". Kalau sudah soal uang, sebagian orang tidak sungkan mengaku sebagai kaum tak mampu. Selain itu, kondisi kesejahteraan seseorang bisa berubah sewaktu-waktu. Situasi ini bisa menyebabkan adanya friksi di masyarakat dan memicu kegaduhan politik. Jadi lupakan opsi ini, setidaknya dalam lima…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…