Basuki Tjahaja Purnama: Saya dan Djarot Satu Tipe

Edisi: 41/43 / Tanggal : 2014-12-14 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : TIM NASIONAL, ,


BASUKI Tjahaja Purnama alias Ahok punya waktu tiga tahun membenahi Jakarta. Ditinggalkan Joko Widodo—setelah menjadi presiden—Ahok mengaku butuh sekondan setara agar bisa kompak ngebut memandu pembangunan Jakarta.

Dilantik sebulan lalu, Gubernur Jakarta ini sebetulnya sudah setahun melirik Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya—tepatnya, sejak Jokowi menyiapkan diri sebagai presiden. Lahir di Gorontalo pada 1955, Djarot adalah Wali Kota Blitar, Jawa Timur, selama dua periode (2000-2010). Pada 2012, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menjadi orang di belakang layar yang giat menduetkan Ahok dengan Jokowi untuk memimpin Jakarta.

Tak mudah meminta Djarot ke PDIP. Ahok butuh cara melingkar, termasuk membujuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Rabu pekan lalu, saat berkunjung ke kantor Tempo di Kebayoran, Ahok menjelaskan soal sejumlah targetnya selama memimpin Ibu Kota—dan menjadikan Djarot sebagai pasangan duetnya tiga tahun ke depan.

Mengapa akhirnya memilih Djarot?

Masa kerja saya tinggal tiga tahun lagi dan saya enggak mau risiko mencari orang yang belum teruji. Djarot pernah sepuluh tahun menjadi Wali Kota Blitar. Tentu dia paham mengatur kota dan bisa menjadi sparring partner.

Blitar kan cuma kota kecil?

Saya cuma Bupati Belitung Timur, beberapa tahun pula. Djarot wali kota, terpilih dua periode.

Anda sampaikan hal itu ke Megawati?

Saya sampaikan mau saya. Djarot itu mirip Jokowi, tapi kurang terekspos. Konsekuensi dari pilihan ini adalah saya bisa kalah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?