Jurnalisme Perlahan, Untuk Gaza
Edisi: 02/44 / Tanggal : 2015-03-15 / Halaman : 72 / Rubrik : BK / Penulis : Hikmat Darmawan, ,
Judul: Catatan Kaki dari Gaza
Penulis: Joe Sacco
Penerbit: Gramedia, 418 halaman, 2014
"The cartoonist draws with the essential truth in mind, not the literal truth...."
- Joe Sacco, dalam Journalism (Metropolitan Books, 2012).
Joe Sacco rupanya memiliki ambisi jurnalistik besar. Lulusan jurnalisme University of Oregon 1981 asal Malta ini menerapkan disiplin jurnalisme ke dalam komik. Hasilnya Jurnalisme Perlahan.
Karya awalnya pada akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an banyak merupakan amatan tajam terhadap dunia seputar dirinya. Ia juga bekerja sama dengan Harvey Pekar, salah seorang penulis komik nonfiksi yang serius, untuk beberapa komik esai seputar sejarah personal di lanskap budaya Amerika. Tapi, saat ia akhirnya melakukan serangkaian perjalanan ke Timur Tengah dan Palestina pada awal 1990-an, panggilannya sebagai jurnalis sekaligus komikus menemukan bentuknya.
Ia menerbitkan serangkaian laporan jurnalistiknya dalam Palestine, mulanya berupa seri komik yang terbit pada 1993-1995. Cetakan pertama kumpulan lengkap Palestine sebagai satu buku lantas memenangi anugerah buku terbaik American Award 1996. Ini bukan penghargaan untuk komik, dan kemenangan Sacco menyumbang cukup besar pada perubahan persepsi publik Amerika (dan Eropa) terhadap komik.
Sacco menjejakkan diri lebih kukuh pada ambisi jurnalistiknya. Ia ke Sarajevo dan Bosnia. Juga ke Chechnya, Irak, Malta, dan India. Komik jurnalistiknya mengalir tentang tempat-tempat yang ia kunjungi itu. Seperti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…