Pemanasan di Leipzig

Edisi: 04/44 / Tanggal : 2015-03-29 / Halaman : 80 / Rubrik : BK / Penulis : Sri Pudyastuti Baumeister, ,


Suara Nirwan Dewanto terdengar lantang. Suaranya bahkan bisa mengalahkan suara penyanyi bersuara bariton di stan Korea Selatan di belakang stan Indonesia. Di stan Indonesia yang didominasi warna putih itu, penyair dan pengamat sastra tersebut mempersoalkan sastra Indonesia.

Menurut dia, sastra Indonesia sejak dulu sampai sekarang menikmati kebebasan menulis, tapi ia berpendapat unsur sastranya sendiri jarang pernah dipersoalkan. "Ironis sebetulnya. Tapi aman," katanya pada hari ketiga Pameran Buku Leipzig, 12-15 Maret 2015, di Kota Leipzig, Jerman.

Laksmi Pamuntjak, yang muncul bersama Nirwan di sesi diskusi bertajuk "Sastra Indonesia Menikmati Kebebasan Berekspresi", menimpali, "Saya sendiri lega karena karya saya tidak dibaca kelompok intoleran." Laksmi lega karena buku-bukunya banyak mengungkap hal tabu. Seperti di buku barunya, The Question of Red (Alle Farben Rot dalam versi bahasa Jerman). Di situ dengan rinci ia mengungkap tentang nikmatnya makan daging babi. "Saya malah merasa paling beruntung dibanding sastrawan lain karena novel ini ditulis dalam bahasa Inggris. Yang pasti lebih tidak dibaca lagi," ujarnya, lalu tersenyum.

Diskusi itu disesaki pengunjung sampai ke luar stan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…