Tanpa Tommy dan Simon di Pelatnas Badminton

Edisi: 10/44 / Tanggal : 2015-05-10 / Halaman : 76 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, ,


SIMON Santoso tertawa kecil ketika juniornya, Chandra Sim, gagal mengembalikan bola smesnya. Chandra hanya menggelengkan kepala dengan setengah menunduk.

Siang itu, Jumat dua pekan lalu, Simon sedang menjalani latihan di markas Perkumpulan Bulu Tangkis Tangkas Specs, Tangkas Sports Center, Jakarta. Chandra dan Fahmi, dua junior yang masing-masing berumur 18 dan 19 tahun, sedang membantu Simon. Mereka berada di seberang Simon, mengumpankan bola-bola untuk disambut Simon dengan pukulan net push.

Menurut Simon, program latihan dua lawan satu yang ia jalani siang itu diperlukan agar latihannya tak terganggu oleh bola-bola mati. "Kalau dua orang kan menjadi lebih kuat; tidak gampang mati," ujar Simon kepada Tempo, yang mengamatinya berlatih.

Toh, Simon masih sering menyaksikan lawan-lawannya gagal mengembalikan bola sehingga latihan net push itu beberapa kali terhenti. Maklum, yang dia hadapi memang bukan pemain sekelasnya. Mereka bukan pemain bulu tangkis terbaik se-Indonesia yang dikumpulkan menjadi satu—seperti yang ada di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

Simon mengakui fasilitas yang ia dapatkan di klub tidak selengkap di pelatnas. "Tak ada dokter khusus. Kalau mau berangkat turnamen juga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…