Cagar Budaya yang Merana

Edisi: 24/44 / Tanggal : 2015-08-16 / Halaman : 55 / Rubrik : SEL / Penulis : Firman Atmakusuma, Agung Sedayu, Mohammad Syarrafa


RUMAH itu terkunci rapat. Tak seorang pun terlihat di dalam. Pintu dan daun jendelanya bercat biru berpadu dengan warna kuning pudar. Kaca di tengahnya dibiarkan kusam. Dinding tak terawat. Di beberapa bagian, semennya terkelupas. Lama orang mengenal rumah itu, tapi tak banyak yang tahu bahwa rumah 15 x 4 meter tersebut menyimpan cerita penting dalam sejarah Indonesia.

Di atas pintu masuk terpampang plakat kuning keemasan bertulisan "Rumah Kelahiran Bung Karno, Jalan Pandean IV Nomor 40, rumah tempat kelahiran dan masa kanak-kanak Bung Karno (Presiden pertama Indonesia). Bangunan Cagar Budaya sesuai SK Wali Kota Surabaya. Tertanda Pemerintah Kota Surabaya tahun 2013".

Ya, rumah di Jalan Peneleh, Gang Pandean IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, itu tempat Sukarno melewati masa kecilnya. Di luar gang terdapat spanduk besar bergambar Sukarno disertai tulisan "Pandean bersejarah, tanah kelahiran Sukarno". Poster lain berbunyi "Suroboyo kampung Soekarno. Jasmerah: Jangan meninggalkan sejarah. Tetap berjuang".

Menurut Mohammad Ibrahim Abdullah, Ketua RT 4 RW 13, Kelurahan Peneleh, awalnya tak ada yang peduli dengan bangunan tua itu. Namun, setelah beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa itu bekas rumah Sukarno, banyak yang ingin melihat, termasuk turis mancanegara. "Rumah itu baru terkenal sejak 2010, setelah pakar sejarah Peter A. Rohi menemukan rumah tersebut," kata Ibrahim.

Meski sudah berstatus cagar budaya, kepemilikan rumah itu masih dikuasai perorangan. Pemerintah belum juga mengambil alih. "Yang saya tahu harganya belum deal," kata Ibrahim. Adapun pemilik rumah itu adalah tiga bersaudara, yaitu Jamilah, Mahmud, dan Khodijah. "Tapi yang tinggal di rumah itu hanya Ibu Jamilah dan suaminya, Pak Khoiri, serta Pak Mahmud."

Kakak Jamilah, Samsul Arifin, mengatakan keluarganya tidak keberatan jika rumah yang mereka tempati dijadikan monumen bersejarah ataupun cagar budaya. Namun perlu ada pengakuan dan perhatian langsung dari keluarga Bung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…