Kiai Wukir di Frankfurt LAB

Edisi: 34/44 / Tanggal : 2015-10-25 / Halaman : 52 / Rubrik : IMZ / Penulis : Seno Joko Suyono, ,


SEUSAI pementasan Sisyphus, beberapa penonton di Frankfurt LAB mengerubungi instrumen musik berbentuk gaharu yang dipakai mengiringi Sisyphus. Mereka terlihat antusias. "Instrumen asli buatan Wukir, yang panjangnya 3,5 meter, kami tinggalkan di Studio Plesungan, Solo," kata Melati Suryodarmo. "Ini kami buat replikanya untuk dibawa ke Jerman."

Instrumennya memang unik. "Alat ini kami namai Kiai Wukir, seperti nama-nama gamelan di Keraton Yogya," ujar Ikbal S. Lubys, yang memainkan alat itu, seraya tertawa. "Kiai Wukir" mampu menghasilkan bunyi deram seperti suara musik elektronik murni.

Wukir Suryadi usianya kini 30-an. Sudah hampir sebulan ia tinggal di Museum der Weltkulturen Frankfurt. Rambutnya gondrong berantakan. Wajahnya selalu kusut kumal. Tapi lelaki asal Malang, Jawa Timur, ini mudah tertawa.

Sejak remaja, ia bergabung dengan Teater Ideot Malang. Sekolah menengah atasnya tak jelas, berkali-kali pindah, entah rampung entah tidak. Yang jelas, Wukir kemudian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…