Menggeliatnya Papan Tengah Seniman Indonesia

Edisi: 49/44 / Tanggal : 2016-02-07 / Halaman : 60 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti, Carla Bianpoen,


Perahu merah kusam bergaris hijau itu pernah tenggelam karena bocor di Situ Ciburuy, Bandung. Perahu milik nelayan bernama Pak Ujang yang menjadi saksi meredupnya kehidupan para nelayan Ciburuy itu dihadirkan perupa Aliansyah Chaniago dalam pergelaran South East Asia Forum, Art Stage Singapore (21-24 Januari 2016), di Marina Bay Sands Expo and Convention, Singapura.

Alin—panggilan Aliansyah—menampilkan video instalasi kehidupan Pak Ujang. Ia juga membawa satu ton sampah tripleks dan ditumpuk menggunung di samping perahu itu. Tripleks tersebut adalah bagian limbah yang berada di sekitar Ciburuy. Alin ingin menghadirkan sepotong cerita mengenai pencemaran lingkungan. "Tinggal tiga orang nelayan saja, situ akan ditutup untuk pencarian ikan, hanya jadi tempat wisata," ujarnya. Bukan hanya karya Alin, di bagian khusus South East Asia ini, ada juga karya Aditya Novali, yang menyajikan karya instalasi— dari berbagai ukuran materi, seperti batu bata seukuran penghapus karet anak-anak hingga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.