Kaharingan Menuntut Status

Edisi: 51/42 / Tanggal : 2014-02-23 / Halaman : 79 / Rubrik : AG / Penulis : Erwin Zachri, Karana Wijaya Wardana.,


DI sebuah rumah kayu beratap seng yang belum selesai dibangun, sekitar 70 orang dewasa dan anak-anak duduk melingkar. Menyesaki ruangan berukuran 8 x 6 meter, mereka duduk tafakur, dengan mata terpejam, memanjatkan doa kepada Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa). Pemimpinnya seorang bashir (ulama) yang berbahasa Dayak Ngaju. Di tengah mereka terdapat sebuah meja kecil untuk menaruh sangkuk—semacam mangkuk—berisi sesajian beras, rokok, bulu ekor burung enggang, dupa, dan bunga.

Sore itu umat Kaharingan yang berada di Desa Bereng Rambang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sekitar satu setengah jam perjalanan menggunakan mobil dari Palangkaraya, melakukan upacara basarah (semacam kebaktian dalam agama Kristen) di Balai Riwut Tarung.

Sebelum masuk ke dalam balai, terdapat sebuah rumah panggung mini berukuran 1,5 x 1,5 meter, tempat menyimpan sesaji. Tempat yang dinamakan patahu itu berfungsi sebagai penjaga desa dari marabahaya atau serangan musuh. Uniknya, di bawah patahu ada puluhan batu yang, menurut mereka, jumlahnya setiap hari tidak akan pernah sama, tergantung situasi desa.

Ono, warga Desa Bereng Rambang, mengatakan keberadaan patahu di desanya sangat penting. "Bila butuh pertolongan para leluhur, kami tinggal menaruh sesaji kemudian memanjatkan doa, maka ia akan menolong kami. Biasanya kedatangannya diisyaratkan dengan adanya warga yang kesurupan," ujarnya.

Setiap minggu, Lubis, Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Lembaga Tertinggi Agama Kaharingan Republik Indonesia, melakukan pembinaan umat. Sabtu sore pekan lalu, disaksikan oleh Tempo, ia melakukan ritual Kaharingan bersama warga setempat. Tidak menggunakan bahasa Dayak Ngaju, kali ini ia bersembahyang dalam bahasa Indonesia. "Agar Anda tahu maknanya." Pemeluk Kaharingan bersembahyang dipimpin seorang bashir yang bernama Yohansyah.

Lubis memimpin umat menyanyikan kandayu (lagu rohani untuk pemujaan kepada leluhur). Kali ini mereka melantunkan Kandayu Mayarah Sungku Tambak Raja (kidung pujian kepada Tuhan). Upacara dilanjutkan dengan pembacaan Panaturan, kitab…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…