Tersengat Skandal Petrobras

Edisi: 05/45 / Tanggal : 2016-04-03 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,

Reputasi cemerlang Luiz Inacio Lula da Silva terancam ambruk. Selama satu dasawarsa memimpin Brasil, Lula dikenal sebagai "Bapak Pembangunan". Kini predikat membanggakan itu berada di tubir kehancuran, seiring dengan terus terseretnya nama Lula dalam skandal yang membelit perusahaan minyak negara, Petrobras.

Polisi federal Brasil meyakini Lula mendalangi skandal megakorupsi yang mengguncang Negeri Samba itu. "Lula, selain menjadi pemimpin partai, adalah orang yang bertanggung jawab memutuskan siapa pejabat di Petrobras. Ia paling diuntungkan dari kejahatan ini," demikian pernyataan polisi federal.

Tudingan terhadap Lula bukan isapan jempol. Pada 4 Maret lalu, polisi federal menggerebek apartemen Lula di Condominio Residencial Hill House di Sao Bernardo do Campo, kawasan pinggiran berjarak 22 kilometer ke arah tenggara dari Kota Sao Paulo. Pria 70 tahun ini diciduk bersama istrinya, Marisa Letícia, dan putra tertuanya, Fábio Luiz.

Polisi menyerbu kediaman Lula pada pukul 6 pagi waktu setempat. Dengan pengawalan ketat, ia dan keluarganya dibawa ke kantor polisi. Rumahnya juga digeledah. Selama tiga jam, mereka dicecar pertanyaan seputar Petrobras. Ini pertama kalinya Lula diperiksa dalam kasus yang bergulir sejak 2012 dan telah memicu krisis politik di Brasil itu.

"Tidak ada yang dikecualikan dari penyelidikan ini," kata Carlos Fernando Lima, jaksa yang terlibat dalam penyelidikan. "Kami memiliki bukti bahwa mantan presiden dan keluarganya menerima keuntungan sebagai imbalan atas tindakan mereka selama di pemerintahan."

Menurut Lima, Lula dan yayasannya, Instituto Lula, menerima gratifikasi senilai US$ 7,8 juta atau sekitar Rp 102 miliar dari OAS dan Odebrecht. Melalui Petrobras, dua perusahaan konstruksi itu menangguk banyak untung dari kontrak pemerintah…

Keywords: -

---

Foto Terkait